Featured Post

Lookup Gambar Dengan INDEX MATCH

Apakah Pencarian Gambar bisa dilakukan di excel? Pertanyaan ini sangat menarik sekali untuk dibahas. Jika pembaca mengikuti blog ini, pada ...

Saturday, February 12, 2022

Validasi Data Berdasarkan List di Sheet Lain

Validasi data berguna untuk memastikan user mengikuti rule yang anda buat. Ada beberapa kriteria validasi data seperti: any value, whole number, Decimal,  List, Date, Time, Text Length, and Custom. Di bahasan ini, saya akan membahas bagaimana membuat validasi data berdasarkan List. Khususnya List yang ada pada sheet yang berbeda dengan sheet sel yang divalidasi.

Validasi Data Berdasarkan List Pada Worksheet Yang Berbeda


Tidak sulit untuk membuat validasi data berdasarkan list pada sheet yang berbeda. Anda tinggal ikuti saja contoh langkah-langkah pembuatan data  validation berikut:

1. Buat list yang akan anda jadikan sebagai rule validasi data.

    Karena mimin tukang ngitung pupuk, jadilah contoh list pupuk:

    

    
2. Buat validasi data
    
    Sekarang waktunya bikin rule validasi data: simak langkah-langkahnya dengan baik.


  • Pilih atau highlight range sel yang akan kita pasang validasi.
  • Masuk ke Tab Data ⇨ Grup Data Tools ⇨ Data Validation ...
  • Pada checkbox Allow,  pilih : List 
  • Klik tanda panah atas yang ada pada field source sebelah kanan
  • Pilih highlight list yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian teken Enter
  • Klik Ok, atau tekan Enter lagi.

Itulah contoh singkat bagaimana cara membuat data validation berdasarkan list yang ada pada sheet lain.

Mungkin anda juga tertarik untuk mengetahui tips-tips excel lainnya, silahkan di telusuri via Daftar Isi.



Wednesday, December 15, 2021

Rumus Penjumlahan Bebas Error Dengan Fungsi AGGREGATE

Halo sobat.. Ketika membuat sebuah rumus pada Microsoft Excel, kita tidak bisa lepas sepenuhnya dari yang namanya error. Ya error tidak selalu bisa dihindari. Ia sering hadir meski tidak diinginkan. Ia sering datang meski tidak diundang. Jangan khawatir, kita tidak perlu menghindar dan berlari. Error tidak mungkin dibuang selamanya, Temani saja dia. Tapi ingat, jangan sampai kamu terbawa error juga. Seperti pembahasan kali ini: Menjumlahkan Tanpa Dipengaruhi Oleh Error Dengan Fungsi Aggregate.

Di excel, cobalah mengetik sebuah rumus. Rumus SUM misalnya. Kemungkinan besar sobat sudah tahu. Fungsi SUM biasanya menjumlahkan data pada referensi berupa range sel.

Apa yang akan terjadi kalau salah satu sel dalam referensi itu ada nilai error? Anggaplah error #N/A, #REF!, #DIV/0! dan sebagainya. ? Maka rumus yang kita buat juga akan menghasilkan nilai error.

Seperti diperlihatkan dalam gambar contoh rumus di bawah ini.

Rumus SUM Error



Perhatikan gambar di atas. Kenapa rumus =SUM(C2:C6) menghasilkan nilai error? Coba sobat telusuri pada referensi yang digunakan oleh rumus SUM, Yaitu range C2:C6. Oh.. ternyata ada salah satu sel berisi nilai error #N/A. Akibatnya rumus yang menggunakan referensi tersebut menjadi error. Padahal cuman satu sel saja. Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga.

Apakah ada solusi untuk hal ini? Tentu saja. Excel sudah menyediakan seperangkat fungsi yang memungkinkan user bisa berdamai dengan error.

Dalam kasus ini, sobat bisa menggunakan fungsi AGGREGATE.

Caranya: ketik rumus =AGGREGATE(9;6;C2:C6)

Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini

Cara Menggunakan Fungsi AGGREGATE

Keterangan argument rumus;

  • Argument ke-1: Angka 9 merupakan konstanta untuk memberitahu fungsi AGGREGATE supaya memproses data dalam referensi dengan fungsi SUM.
  • Argument ke-2: Angka 7 merupakan konstanta untuk memberitahu fungsi AGGREGATE supaya tidak menghiraukan keberadaan nilai error dalam referensi yang akan diproses dalam fungsi AGGREGATE.
  • Argument ke-3: range C2:C6 merupakah referensi sel-sel berisi data yang akan diproses penjumlahan.
Sampsi sini mudah-mudahan sobat sudah bisa memahami bagaimana membuat rumus penjumlahan bebas dari error.

Contoh rumus yang dijelaskan di atas dapat digunakan sebagai alternatif rumus SUM. Sobat bisa berexperiment dengan memanfaatkan fungsi AGGREGATE untuk menghitung rata - rata (AVERAGE), nilai maksimal (MAX), nilai minimal (MIN) dan sebagainya. Caranya: sobat tinggal atur saja argument-argument fungsi yang digunakan. Mudah bukan?

Kamu juga mungkin tertarik dengan pembahasan dalam link di bawah ini?

Masih mau lebih banyak?  Silahkan telusuri konten blog ini via DAFTAR ISI.

Jika sobat ada saran/ koreksi, silahkan sampaikan melalui kolom komentar.

Salam hangat..

Tuesday, December 14, 2021

Cara Menghilangkan Karakter Aneh

Pernahkan sobat mendapati text data yang bercampur antara text huruf yang bisa dimengerti dengan karakter-karakter aneh? Hal seperti ini biasanya ditemui ketika kamu mengexport data dari semuah aplikasi ke microsoft excel. Seperti contoh di bawa ini:


Karakter Aneh di Excel




Teman-teman bisa perhatikan contoh di atas. Ada karakter yang tidak biasa sebelum text yang bisa dimengerti (dataku, datamu, datakita)

Bagaimana cara menghilangkan karakter-karakter aneh tersebut? apakah dengan menghapusnya satu persatu? Tidak !!  Kita bisa memanfaatkan fitur REPLACE untuk menghilangkan karakter-karakter aneh dengan cepat.

Caranya sangat mudah. 

  • Pilih salah satu sel yang mengandung karakter aneh,
  • Lalu klik dua kali di situ atau tekan F2. 
  • Kemudian pada formula bar, highlight karakter aneh yang dimaksud. 

Hapus Karakter Tidak Diinginkan


  • Kemudian copy dengan cara menekan shortcut Ctrl + C
  • Masuk ke jendela REPLACE dengan menekan shortcut Ctrl + H
  • Pada field Find What: paste dengan menekan shortcut Ctrl + V
Replace Karakter Aneh

  • Klik tombol Replace ALL

Walhasil karekter aneh yang mau kita hapus pun hilang seketika.


Demikian tutorial singkat mengenai cara menghapus karakter aneh pada excel. Semoga bermanfaat.


Mungkin teman - teman juga tertarik untuk mengetahui tips - tips excel lainnya seperti:


Jika mau banyak lagi, silahkan telusuri konten blog ini via DAFTAR ISI.

Jika ada saran dan koreksi, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar.

Makasih...😀😀


Monday, December 13, 2021

VLOOKUP Sebagai Alternatif Fungsi IF Bertingkat

Tahukah sobat, bahwa dalam kasus tertentu ternyata fungsi VLOOKUP mampu menggantikan fungsi IF bertingkat? bahkan VLOOKUP diakui jauh lebih efisien dari fungsi IF.  

Lho kok bisa? Jika kamu belum tau, dan penasaran ingin mengetahui lebih jauh, maka mari kita simak pembahasan berikut.

Kita pakai contoh yang paling umum digunakan saja ya. Contoh soal yang populer dalam kursus-kursus excel: Bagaimana cara membuat rumus untuk  menentukan grade nilai siswa. Atau grade nilai mahasiswa juga boleh dech...

Anggaplah grade ditentukan berdasarkan range poin nilai sebagai berikut:

  • Poin 100 ⇨ Grade A
  • Poin 91-99 ⇨ Grade B
  • Poin 81-90 ⇨ Grade C
  • Poin 71-80 ⇨ Grade D
  • Poin 61-70 ⇨ Grade E
  • Poin 51-60 ⇨ Grade F
  • Poin 0-50 ⇨ Grade G

Apa yang terpikir oleh sobat pertama kali ketika diminta untuk mengelompokan poin - poin nilai tersebut kedalam grade?

Jika yang terlintas dalam fikiranmu adalah rumus IF bertingkat, maka sobat masih perlu meneruskan membaca bahasan ini. 

Namun apabila rumus VLOOKUP otomatis muncul dalam fikiranmu, maka sebaiknya kamu tidak perlu meneruskan baca bahasan ini. Karena kamu sudah memahaminya.

Yang masih mendukung fungsi IF, mari kita lanjutkan pembahasannya dan perhatikan dengan seksama:

Screenshot berikut menggambarkan bagaimana contoh penggunaan rumus IF untuk mendapatkan Grade berdasarkan pencapaian poin nilai siswa.

 

Pada gambar di atas, ditunjukan sebuah rumus IF bertingkat pada sel C2. Rumus tersebut digunakan untuk menentukan grade siswa. Dalam contoh: Nilai 91 berarti grade = B.

Perhatikan rumus IF bertingkat yang cukup panjang:

=IF(B3<=50;"G";IF(B3<=60;"F";IF(B3<=70;"E";IF(B3<=80;"D";IF(B3<=90;"C";IF(B3<=99;"B";"A"))))))


Rumusnya cukup pajang bukan? Excel memang memberikan batas toleransi yang cukup tinggi yaitu maksimal 64 fungsi IF dalam satu rumus. 

Rumus IF bertingkat dengan level kategori yang terlalu banyak sangat tidak disarankan. Mengapa? karena rumus terlalu panjang, tidak efisien, tidak fleksibel dan rentan humman error dalam proses pengetikan rumus. 

Sebagai solusinya maka disarankan beralih ke fungsi VLOOKUP.

Bagaimana caranya:

Pertama, kita harus menyusun tabel rujukan dengan ketentuan yang bisa difahami oleh fungsi VLOOKUP.

Screenshot berikut mudah-mudahan bisa bisa menjadi gambaran contoh penggunaan fungsi VLOOKUP untuk menentukan grade siswa:



Pehatikan rumus pada sel D2, kita hanya perlu menuliskan rumus =VLOOKUP(C3;C6:D12;2)

Terpampang sangat nyata: Rumus VLOOKUP terbukti lebih singkat dibandingkan rumus IF.

Hebatnya lagi, meskipun jumlah kategori grade ditambah pun, rumus VLOOKUP tidak bertambah panjang. Ini sangat berbeda dengan rumus IF yang akan semakin panjang dengan semakin banyaknya kategori grade.

Namun untuk menjadikan rumus VLOOKUP memberikan hasil data yang benar maka kita harus memenuhi persyaratanya:

  • Poin nilai harus disusun menanjak, terkecil di atas, dan terbesar di bawah
  • Poin nilai hanya dituliskan nilai terendah saja pada masing-masing baris kategori (perhatikan kolom C mulai bari ke-6 dalam gambar di atas.

Sampai disini penjelasan mengenai bagaimana menggunkan fungsi VLOOKUP sebagai pengganti fungsi IF bertingkat. Lebih spesifiknya bagaimana menggunakan rumus VLOOKUP untuk  menentukan grade nilai siswa.

Masih ingin lebih memahami rumus VLOOKUP? postingan berikut mungkin yang sedang kamu cari:

Kamu juga bisa menelusuri semua konten blog ini via Daftar Isi

Semoga bermanfaat.

Salam...

Sunday, December 12, 2021

Mengatasi Error Pada Rumus VLOOKUP

Halo Sobat. Sebagai pengguna Excel, sobat pasti pernah nemuin yang namanya error pada rumus Excel. Pun pada rumus VLOOKUP. Kejadian tersebut tidak dapat dihindari. Pastinya sangat menyebalkan kalau sudah berhadapan dengan error. Sementara kita sedang dikejar waktu. Kalau kesalnya sudah overload, tidak jarang keybord jadi sasaran kekesalan... hihihi... 

Ups jangan begitu kawan. Error itu wajar karena tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang penting kita tahu cara mengatasinya. Yuk kita fahami bersama cara mengatasi error pada rumus VLOOKUP.

Berikut tips untuk mengatasi error pada rumus VLOOKUP.

  1. Identifikasi jenis error
  2. Ketahui penyebabnya
  3. Perbaiki penyebab terjadinya error.

Ada dua jenis error  yang paling sering dijumpai pada rumus VLOOKUP, yaitu
  1. Error #N/A
  2. Error #REF!
Mari kita bahas satup persatu cara mengatasi jenis - jenis error tersebut:




Mengatasi Error #N/A pada rumus VLOOKUP


Error #N/A dikarenakan data yang dicari menggunakan VLOOKUP tidak dijumpai pada tabel sumber. Jika kita mencari data numerik (angka) menggunakan VLOOKUP maka kemungkinan ada perbedaan type data antara data yang di cari dengan data di kolom kunci pada tabel sumber.

Supaya lebih mudah difahami, mari kita perhatikan gambar di bawah ini:


Perhatikan rumus VLOOKUP di sel C3 dalam gambar di atas:

Menurut sobat, kira-kira apa penyebab error pada nilai yang dihasilkan rumus VLOOKUP tersebut?

Apakah penulisan rumus VLOOKUP nya salah?

Ternyata tidak ada kesalahan pada rumus VLOOKUP.

Masalahnya adalah perbedaan type data antara NIP yang dijadikan kata kunci untuk pencarian (1151) dengan type data pada kolom NIP dalam tabel sumber. 

NIP yang dicari ditulis sebagai angka nyata (sel C2), sedangkan NIP pada kolom NIP merupakan text yang seolah-olah berupa angka.

Bagaimana membedakan angka nyata dan text yang seolah-olah berupa angka. Jika kamu tidak merubah format horizontal aligmment maka kita bisa dengan mudah membedakan mana data text dan mana data angka. 

Secara default, data angka berformat rata kanan, sedangkan data text berformat rata kiri.
Perhatikan: NIP yang ditulis di sel C2 berupa angka dikenali dengan horizontal alignment rata kanan, sedangkan NIP di kolom NIP berupa text, dikenali dengan horizontal alignment rata kiri.

Penjelasan secara lebih rinci perihal perbedaan data angka dan text dapat dilihat di link berikut:  Konversi Angka Berformat Text Menjadi Angka Nyata

Baiklah kita sudah mengetahui kenapa rumus VLOOKUP menghasilkan error #N/A.  Sekarang bagaimana cara mengatasinya?

Jika penyebabnya adalah karena memang kata kunci yang dicari tidak dijumpai pada kolom pertama tabel sumber / rujukan, maka kamu harus memperbaiki tabel sumbernya.

Jika penyebabnya adalah karena ada perbedaan type data pada kata kunci yang dicari dengan type data pda kolom pertama tabel rujukan maka kita bisa mengatasinya dengan cara berikut:

Untuk kasus yang dicontohkan dalam gambar di atas, kita bisa mengatasinya dengan menyamakan format NIP. Misalnya samakan saja sebagai text.  Caranya ketikan tanda kutip satu atau apostrope  sebelum kamu menuliskan nomor NIP di sel C2.


Perhatikan gambar di atas. Rumus VLOOKUP tidak lagi menghasilkan error #N/A. Hal ini karena kita sudah mengkoreksi penulisan NIP di sel C2.

Dalam hal ini kita sama sekali tidak perlu memperbaiki rumus VLOOKUP.  Yang perlu kita lakukan hanya memperbaiki type data pada sel-sel yang menjadi referensi dalam penulisan rumus VLOOKUP.

Jika kamu malas mengetik tanda kutip satu setiap kali mengetik NIP di sel C2, maka kamu bisa menghindarinya dengan cara memodifikasi rumus VLOOKUP di sel C3. Seperti contoh dalam gambar berikut:



Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa kita tidak merubah penulisan NIP di cell C2. Akan tetapi kita merevisi rumus VLOOKUP

Dari  :  

 =VLOOKUP($C$2;$B$7:$C$13;2;0)

Menjadi : 

=VLOOKUP(TEXT($C$2;"0000");$B$7:$C$13;2;0)


Sampai disini, mudah-mudahan cukup untuk menjelaskan dan solusi atas permasalahan Error #N/A pada rumus VLOOKUP.

Selanjutnya kita beralih ke error lainnya:



Mengatasi Error #REF! pada rumus VLOOKUP


Error #REF! pada rumus VLOOKUP disebabkan referensi yang tidak valid. 

Referensi tidak valid bisa terjadi karena:

  • Kesalahan penulisan referensi ketika mengetik Rumus
        

Penjelasan gambar: Contoh Error #REF! pada rumus VLOOKUP disebabkan kesalahan penulisan referensi tabel rujukan yang seharusnya C7:E13, namun ditulis C7:D13

Solusi: Perbaiki penulisan referensi rujukan dari C7:D13 menjadi C7:E13


  • Kesalahan penulisan nomor kolom index ketika mengetik rumus VLOOKUP
           

Penjelasan gambar: Contoh Error #REF! pada rumus VLOOKUP disebabkan kesalahan penulisan nomor index kolom melebihi jumlah kolom maksimal dari tabel rujukan. Tabel rujukan C7:E13 memiliki jumlah kolom maksimal 3, sementara di rumus VLOOKUP diketik nomor index kolom  = 4. Untuk mencari nama jabatan seharusnya diketik 3.

Solusi: Dalam mengetik rumus VLOOKUP selalu pastikan penentuan nomor index kolom sesuai dengan dengan nomor urut kolom tersebut yang dihitung dimulai dari kolom pertama dalam tabel rujukan

  • Mengcopy rumus ke lokasi tertentu yang menyebabkan pergeseran referensi. Ini terjadi kalau kita tidak mengunci referens dengan tanda dolar.


Penjelasan gambar: Contoh Error #REF! pada rumus VLOOKUP disebabkan user mengcopy konten sel dari range D2:E4 ke range A2:B4, sehingga terjadi pergeseran referensi ke lokasi yang tidak valid.

Solusi: Jika kamu merencanakan membuat rumus yang bisa dicopy ke lokasi lain, pastikan gunakan kuncian referensi yang tepat. Gunakan tanda dolar untuk mengunci referensi.

Demikian penjelasan mengenai cara mengatasi error pada rumus VLOOKUP. Barangkali teman-teman tertarik dengan materi berikut, silahkan di cek linknya:

Jika teman-teman tertarik mengetahui tips-tips excel lainnya, silahkan di telusuri konten blog ini via "Daftar Isi"

Jika teman-teman ada saran atau koreksi, silahkan jangan segan-segan untuk meninggalkan pesan di kolom komentar.

Salam Sukses untuk semuanya...💪💪

Friday, February 21, 2020

Identifikasi Formula Dengan Conditional Formating

Bagaimanakah cara mengenali dan membedakan jenis konten sel, apakah berupa nilai statis atau sebuah formula? Cara pertama yang umumnya digunakan adalah dengan klik sel tertentu dan melihat formula bar, apakah disitu ada rumus/formula atau tidak. Cara kedua adalah dengan menampilkan mode show formula (tekan shortcut Ctrl + `).  

Selain kedua cara tersebut, mulai dari versi 2013, excel sudah menyediakan fungsi ISFORMULA yang dapat digunakan untuk mengetest apakah kontent sel berupa formula atau bukan. Dengan menggunakan fungsi ISFORMULA dalam rule conditional formating, maka kita bisa mengenali sel berisi formula dengan mudah dan cepat. 

Fungsi ISFORMULA


Fungsi ISFORMULA berguna untuk mengetest apakah sebuah sel berisi formula atau tidak. Fungsi ini dapat dituliskan sebagai berikut:    =ISFORMULA(reference)

Adapun referensi di sini adalah berupa sebuah sel. Misalnya untuk mengecek apakah sel A1 berisi formula atau tidak, maka kita bisa menuliskan rumus:  =ISFORMULA(A1)

Jika sel A1 berisi formula maka rumus akan menghasilkan nilai TRUE, sebaliknya jika sel A1 berisi nilai statis atau tidak berisi formula maka rumus akan menghasilkan nilai FALSE. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

Cara menggunakan fungsi ISFORMULA


Gambar di atas menunjukan cara menggunakan rumus ISFORMULA  dan nilai TRUE dan FALSE sebagai hasil dari rumus tersebut.

Fungsi ISFORMULA dengan Conditional Formating.


Untuk memggunakan fungsi  ISFORMULA dalam rule conditional formating maka ikuti langkah berikut:

Contoh: Sebuah tabel pada range A1:C5 berisi serangkaian data. Conditional formating diperlukan untuk mengidentifikasi sel-sel dalam range tersebut apakah berisi formula atau hanya berisi nilai statis saja. 

Identifikasi Konten Sel

  • Seleksi range A1:C5 dimulai dari ujung Atas Kiri (sel A1) sampai ke ujung bawah kanan (sel C5)
  • Dari tab home, klik Conditional Formating ➜ klik New Rule… sehingga masuk ke jendela New Formating Rule
  • Select rule type: pilih user a Formula to determine which cells to format.
  • Ketika formula berikut:  =ISFORMULA(A1)  
  • Perhatikan kembali rumus ISFORMULA(A1),  pastikan penulisan referensi A1 tidak boleh ada tanda dolar.
  • Klik tombol Format untuk mengatur format sel apabila sel berisi formula
  • Klik Tab Fill ➜ Pilih warna yang anda inginkan, misalnya kuning  (untuk pengaturan format ini ada juga bisa memilih pengaturan format sesuai preferensi anda, mana yang anda suka)
  • Setelah setting format dirasa sesuai, lalu klik OK, dan klik OK lagi.
  • Berikut gambaran langkah-langkah penerapan fungsi ISFORMULA dalam rule conditional formating.


Cara Conditional Formating Mengenali Formula

Setelah langkah-langkah diatas diikuti, maka sampai tahap tersebut kita sudah bisa membuat conditional formating untuk mengecek apakah konten sel berisi formula atau bukan. Berikut contoh kenampakannya di excel setelah dilakukan setting rule conditional formating dengan rumus ISFORMULA

Penerapan fungsi ISFORMULA dalam Conditional Formating.

Bagaimana jika fungsi ISFORMULA tidak tersedia pada versi excel yang anda gunakan?


Jika masih menggunakan excel versi 2010 atau yang lebih lama, anda tidak menemukan fungsi ISFORMULA pada versi tersebut. Namun demikian, tenang saja,  anda masih bisa membuat fungsi ISFORMULA sendiri menggunakan bantuan VBA. Fungsi ISFORMULA buatan user ini hanya memerlukan code VBA yang sangat sederhana, yaitu:

Function ISFORMULA(sel As Range)
ISFORMULA = sel.HasFormula
End Function

Supaya bisa digunakan, code tersebut harus diketik atau dicopy pada VBA editor, modul standar (tekan short cut Alt + F11 untuk masuk ke VBA editor, kemudian klik insert  modul  untuk membuat modul baru. Selanjutnya copy atau ketik kode VBA seperti contoh diatas.

Langkah selanjutnya tinggal menerapkan fungsi ISFORMULA dalam conditional formating. 
Demikian pembahasan singkat mengenai bagaimana membuat rule conditional formating untuk mengenali dan membedakan kontent sel yang berisi formula dengan yang bukan formula / rumus. Semoga bermanfaat.

Terima kasih.

Silahkan dicek juga catatan pelajaran excel lainnya:


Sunday, February 9, 2020

Control Conditional Formating Dengan Check Box

Ketika kita menetapkan sejumlah rules untuk conditional formating, mungkin saja kita mengharapkan conditional formating dapat dirubah dari aktif menjadi nonaktif atau sebaliknya dengan cepat. Untuk melakukan aktivasi dan deaktivasi conditional formating secara cepat, kita dapat memanfaatkan form check box dan melakukan sedikit modifikasi pada rumus conditional formating.



Conditional formating merupakan fitur excel yang tersedia sejak excel versi 97.  Fitur ini berfungsi untuk menerapkan format pada range sel terpilih yang memenuhi kriteria tertentu berdasarkan syarat yang anda tentukan. Syarat yang digunakan dalam rule conditional formating yang paling sederhana biasanya berupa sel value. Namun kita juga bisa menentukan syarat berdasarkan formula. Penggunaan formula atau rumus dalam conditional formating memberikan fleksibilitas dan secara signifikan memperluas kemampuan fitur ini.

Membuat mekanisme perubahan mode aktif menjadi nonaktif atau sebaliknya pada conditional formating merupakah salah satu contoh penggunaan formula dalam fitur ini. 

Berikut contoh penerapan form Check Box untuk aktivasi dan deaktivasi Conditional Formating.

Misalnya kita ingin menyembunyikan atau sebaliknya dengan hanya klik centang check box.

Cara menambahkan dan setting check box.


Buat form checkbox, caranya: Masuk ke tab Developer ➜ insert ➜ check box (form control).


Kemudian dengan menggunakan pointer mouse, buat form check box dalam lembar kerja excel, hasilnya akan seperti gambar berikut:



Jika form control tersebut kita klik maka akan muncul tanda tick dalam kotak 



Check box tersebut kemudian harus kita link-kan dengan sebuah cell (linked cell), caraya: klik kanan pada check box ➜ Format control… sehingga masuk ke jendela Format Control.

Dalam jendela Format Control ➜ masuk ke tab Control ➜ pada field Cell link, ketikan alamat cell yang akan di link (misal $E$2). Selain dengan diketik, cara yang lebih mudah adalah dengan cara klik, tempatkan kursor dalam field, kemudkan klik cell yang diinginkan untuk di-link-kan.

Berikut gambar pengaturan cell link pada form checkbox.




Pada saat tidak aktif, form checkbox akan memberikan nilai FALSE pada linked cell.




Sedangkan pada saat aktif, akan memberikan nilai TRUE pada linked cell.




Kondisi TRUE dan FALSE ini yang dapat kita sambungkan dengan formula conditional formating untuk membuat mekanisme aktivasi dan deaktivasi dengan cepat melalui checkbox. 

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud, mari kita coba sebuah contoh sederhana cara menyembunyikan data  menggunakan conditional formating dan check box. 

Dengan membuat check box yang sudah kita buat sesuai panduan di atas, yaitu checkbox 1, selanjutnya ikuti langkah berikut:

Ganti nama (caption) check box 1 menjadi “Sembunyikan data”, caranya: sambil menekan tombol Ctrl di keyboard, klik check box, kemudian lepas tombol Ctr, dan klik lagi pada text check box sehingga muncul kursor, ganti text “check box 1” menjadi “Sembunyikan Data”

Hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini:





Selanjutnya gunakan range $A$1:$A$10 untuk menyimpan data berupa angka 1 s/d 10. 




Perhatikan value FALSE di sel E2, Ketika anda klik check box berulang kali maka kita bisa melihat perubahan FALSE ke TRUE atau sebaliknya.

 Karena anda tidak perlu melihat value pada sel E2, maka anda bisa menyembunyikannya dengan merubah warna font menjadi putih atau sesuai warna dasar sel.

Cara setting rule conditional formating.


Seleksi range $A$1:$A$10, dimulai dari sel A1. Kemudian masuk ke Tab Home dan dibawah opsi Styles, pilih conditional formating ➜ New Rule. pilih “user formula to determine which cell to format”

Di bawah format value dimana formula adalah  ketik =$E$2=TRUE. Kemudian klik tombol Format dan seleksi warna putih, kemudian klik Ok , dan Ok sekali lagi.



Setelah proses Ok, dan Ok lagi maka control aktivasi dan deaktivasi conditional formating menggunakan checkbox sudah bisa digunakan.

Silahkan dicek dengan cara klik checkbox sehingga kotak akan tercentang yang berarti aktif, dan warna font data pada range A1:A10 akan secara otomatis berwarna putih. Karena warna dasar putih, maka data akan tidak kelihatan alias disembunyikan. 

Klik lagi check box untuk menghilangkan tanda centang, maka data akan kembali normal.

Secara lebih rinci, urutan proses pembuatan control conditional formating menggunakan check box dapat dilihat pada video berikut ini.

Anda mungkin tertarik mengetahui Catatan Pelajaran Excel lainnya:



Sekian, semoga bermanfaat.
Salam…